Selasa, 28 September 2010

Kisah Kakak Beradik Sulap iPod Jadi iPhone dari China !

Masih ingat perangkat yang mampu mengoprek iPod Touch menjadi iPhone? Ya, ternyata penciptanya adalah kakak beradik asal China bernama Pan Lei dan Pan
Young. Tak mau disebut sebagai peniru, mereka lebih suka dianggap sebagai
penemu.

Perangkat yang mereka kembangkan bernama Apple Peel 520, adalah alat yang melekat pada iPod Touch seperti pelindung namun memiliki konektor, perpanjangan baterai dan slot kartu SIM. Dengan demikian, iPod Touch pun bisa berfungsi sebagai iPhone yang memungkinkan pengguna menelepon dan mengirim SMS.

"Kami datang dengan inovasi baru," ujar Pan Lei. Pemuda berusia 25 tahun itu
mengajak adiknya Pan Young yang dua tahun lebih muda darinya sebagai ahli software untuk menciptakan Apple Peel.

"Kakak beradik yang menciptakan Apple Peel ini mungkin telah membuat daftar
panjang tentang bagaimana caranya mengganggu Steve Jobs," kelakar Jonathan Hudis selaku juru bicara Apple Hongkong dan Ketua American Bar Association Trademarks and Unfair Competition Division.

"Saya tidak bisa menyaksikan jika Apple membiarkan hal ini terus berlanjut, terutama jika produk mereka dijual di Amerika Serikat," tambahnya.

Apple sendiri dilaporkan berhasil menjual lebih dari 220 juta iPod sejak pertama kali dirilis pada tahun 2001. Sementara iPhone yang dirilis pada tahun 2007 itu memiliki tingkat penjualan yang cukup besar sehingga memicu banyak pihak untuk membuat tiruannya.

Dikutip dari SF Gate, Selasa (28/9/2010), Hudis menegaskan bahwa setiap perangkat asli Apple yang dirusak tidak akan mendapat dukungan jaminan. Apple tahu tentang Apple Peel namun pihaknya tidak mau berkomentar lebih.

Rencananya, perangkat seharga USD 78 atau sekitar Rp 600 ribuan itu segera akan ditawarkan ke pasar AS oleh perusahaan Yasion Technology China yang bekerja sama dengan perusahaan Go Solar USA. Dalam situsnya, perusahaan ini juga menyertakan tips bagaimana mengoprek iPod Touch agar bisa menginstal software Apple Peel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar