Ajang penghargaan karya jurnalistik Mochtar Lubis Award sudah berakahir, Kamis malam (22/7/2010). Ajang ini menghasilkan karya-karya terbaik di bidang jurnalistik Tanah Air, mulai dari laporan terkait kasus Koja, lumpur Lapindo, hingga tentang limbah rumah sakit.
Penghargaan paling bergengsi, yakni karya investigasi terbaik akhirnya dimenangkan Majalah Tempo pada laporannya tentang sel tahanan mewah milik Arthalyta Suryani. Laporan investigasi tersebut bertajuk Pondok Bambu Rasa Istana yang terbit pada 11 Januari 2010.
Alasan laporan tersebut terpilih? "Investigasi ini sangat gigih dilakukan, baik terbuka dan tertutup melalui penyamaran. Masih banyak wartawan indonesia yang belum bernyali besar melakukan investigasi seperti ini," ujar perwakilan dewan juri, Sahala Tua Saragih.
Berikut adalah para pemenang karya jurnalistik terbaik dalam setiap kategori:
I. Kategori Pelayanan Publik: 1. Jebol Fulus di Jalur Busway (Muchamad Nafi/Majalah Tempo) 2. Rupiah Dikejar Limbah Terlupakan (Hamdani SE/Tabloid Modus Aceh)
II. Kategori Features : 1. Doa Sepotong Kaos Bola (Mohammad Iqbal/Batam Pos) 2. Jalan Menuju Bintang (Yunas Santhani Azis/The National Geographic Indonesia)
III. Kategori Foto Jurnalistik: 1. Priok Berdarah (Septiawan/Sinar Harapan) 2. Wisata Derita Sidoardjo (Hariyanto/Media Indonesia)
IV. Kategori Liputan Mendalam Televisi: Seafood Berperwarna dari Teluk Jakarta (Veronika Hervy Puspitasari/TPI)
V. Kategori Liputan Investigasi: Pondok Bambu Rasa Istana (Budi Riza/Majalah Tempo)
VI. Mochtar Lubis Fellowship: Para Pemburu Air: Kesalahan Pengelolaan Air Bersih di Kota Bandung dan Dampak Sosial yang Diakibatkannya (Zaky Yamani/Pikiran Rakyat)
Sumber: Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar