Minggu, 25 Juli 2010

Heboh, Majalah Milik Silvio Berlusconi Bongkar Komunitas Pastor Gay

Belum usai belitan skandal pedofilia, Gereja Katolik Italia kembali diguncang skandal baru, sebuah majalah berita mingguan merilis hasil investigasi yang mencengangkan, tentunya melibatkan gereja.

Seorang jurnalis majalah Panorama – milik Silvio Berlusconi, taipan media yang menjabat perdana menteri – menggunakan kamera tersembunyi dan merekam aktivitas tiga orang pastor yang mendatangi tempat rujukan komunitas gay dan berhubungan intim dengan sesama jenis.

Belum ada komentar dari Konferensi Keuskupan Italia dan Vatikan, yang diguncang serangkaian skandal seks yang melibatkan pastor pedofil sejak permulaan tahun ini.

Kilasan artikel Panorama yang dikirim via email kemarin malam menambahkan rekaman video dari investigasi yang akan disediakan.

Artikel tersebut menyebutkan bahwa sang wartawan dibantu oleh seorang "kaki tangan" yang gay dan melakukan reportase investigasi, mengungkap malam-malam liar dari sejumlah pastor di Roma yang secara mengejutkan memiliki kehidupan ganda.

Dalam kutipan artikel itu, Panorama menyatakan: "Di siang hari mereka adalah pastor biasa, lengkap dengan kerah pastor mereka, tapi pada malam hari mereka menanggalkan jubah dan menjadi anggota komunitas gay Italia."

Untuk diketahui, Gereja Katolik melarang pastornya berhubungan seks, apalagi hubungan sesama jenis karena homoseksualitas dianggap sebagai perbuatan dosa.

Pada tahun 2008, Vatikan mengeluarkan panduan yang menyebutkan bahwa para calon pastor yang akan dilatih tidak akan diperkenankan bergabung jika mereka "memiliki kecenderungan kuat ke arah homoseks."

Dalam salah satu bagian investigasinya, Panorama mengatakan bahwa salah satu pastor yang hanya disebut bernama Carlo bersedia mengenakan jubahnya untuk berhubungan intim dengan rekan sang reporter. Panorama menambahkan, "Semuanya terekan oleh kamera tersembunyi."

Majalah itu juga menjabarkan bahwa mereka menghadiri sebuah misa yang dipimpin langsung oleh Carlo.

Dalam kilasan artikel tersebut, Panorama berkeras bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan menyeluruh dan tiga orang pastor tersebut benar-benar asli, tapi Panorama menolak mengungkapkan nama atau rincian lain mengenai ketiganya.

Editor Panorama, Giorgio Mule mengatakan, "Ini adalah proses investigasi yang telah dilaksanakan selama dua minggu dan tidak bertujuan untuk menciptakan skandal, hanya berusaha memperlihatkan bahwa ada sebagian pastor yang punya kelakuan amat berbeda."

Terungkapnya tiga pastor gay tersebut tak pelak membuat Gereja Katolik Roma kebakaran jenggot. Pada hari Jumat setempat (23/7) pihak gereja langsung bereaksi dan mengatakan bahwa tiga orang itu tak pantas jadi anggota gereja.

"Orang-oran yang menjalani ‘kehidupan ganda’ dan tidak memahami bagaimana cara menjadi seorang pastor Katolik seharusnya tidak menjadi pastor," kata keuskupan dalam pernyataan yang dirilis setelah Panorama mengungkapkan investigasi mencengangkan tersebut.

Sampul depan majalah memampang gambar tangan seorang pria berjubah pastor yang menggenggam rosario, tapi kuku-kukunya dicat dengan warna pink.

Keuskupan Roma berjanji akan menyelidiki peristiwa tersebut.

"Tidak ada yang mengharuskan mereka tetap menjadi pastor dan menikmati keuntungan-keuntungannya," tambah pihak keuskupan.

"Mereka harus mengungkapkan diri mereka. Kami tidak ingin menyakiti mereka, tapi kami tidak bisa menerima jika kehormatan (para pastor) lain terperosok gara-gara kelakuan mereka," kata keuskupan.

Paus Benediktus XVI secara khusus menentang pernikahan gay. Ia berkata, "(Pernikahan gay) adalah sebuah ancaman berbahaya terhadap kebaikan bersama" dalam kunjungan ke Portugal pada bulan Mei lalu saat negara tersebut hendak melegalkan pernikahan sesama jenis.@Sumbermedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar