Selasa, 02 November 2010

Cheryl Cole Kalahkan Rihanna Top Tangga Lagu di Inggris

Penyanyi sekaligus model iklan Cheryl Cole berhasil merajai tangga lagu Inggris dengan lagunya yang berjudul "Promise This". Cheryl Cole berhasil menyingkirkan Rihanna dari posisi pertama pada tangga lagu Billobard, Rihanna kini berada di posisi kedua, dengan lagu "Only Girl (In The World)".

Penjualan album solo keduanya yang diberi judul "Messy Little Raindrops", tampaknya cukup sukses di hari pertama penjualan, Senin (1/11). Kesuksesan album solo kedua Cheryl Cole ini mengikuti jejak album sebelumnya yang bertajuk "3 Words" di Inggris. Album barunya itu terjual setidaknya 157 ribu, dan dinobatkan menjadi penjualan album "non-charity" terbaik saat ini. Rihanna yang berada di posisi kedua, menjual 126 ribu copy albumnya.

Mantan personel Girls Aloud ini tampaknya makin mengukuhkan dirinya sebagai penyanyi solo terbaik, terlihat dari angka penjualan albumnya dan kesukesan singlenya. Selain menjadi penyanyi dan model, ia juga menjadi salah satu juri di acara The X Factor pada musim kelima.

Cheryl Cole Kalahkan Rihanna Top Tangga Lagu di Inggris

Penyanyi sekaligus model iklan Cheryl Cole berhasil merajai tangga lagu Inggris dengan lagunya yang berjudul "Promise This". Cheryl Cole berhasil menyingkirkan Rihanna dari posisi pertama pada tangga lagu Billobard, Rihanna kini berada di posisi kedua, dengan lagu "Only Girl (In The World)".

Penjualan album solo keduanya yang diberi judul "Messy Little Raindrops", tampaknya cukup sukses di hari pertama penjualan, Senin (1/11). Kesuksesan album solo kedua Cheryl Cole ini mengikuti jejak album sebelumnya yang bertajuk "3 Words" di Inggris. Album barunya itu terjual setidaknya 157 ribu, dan dinobatkan menjadi penjualan album "non-charity" terbaik saat ini. Rihanna yang berada di posisi kedua, menjual 126 ribu copy albumnya.

Mantan personel Girls Aloud ini tampaknya makin mengukuhkan dirinya sebagai penyanyi solo terbaik, terlihat dari angka penjualan albumnya dan kesukesan singlenya. Selain menjadi penyanyi dan model, ia juga menjadi salah satu juri di acara The X Factor pada musim kelima.

Senin, 01 November 2010

Anehnya, Awan Bergambar Petruk di Atas Letusan Gunung Merapi


Sebuah fenomena aneh muncul sebelum meletusnya Gunung Merapi pada 26 Oktober lalu. Awan di atas Gunung Merapi membentuk gambar mirip kepala Petruk, salah satu tokoh dalam dunia pewayangan.

Peristiwa aneh tersebut berhasil diabadikan Suswanto (43), warga Desa Sudimoro, Pucang Anom, Kecamatan Srumbung, Magelang, Jawa Tengah, dengan kamera miliknya. Awan mirip sosok Petruk itu terlihat pada Selasa 26 Oktober sekira pukul 17.00 WIB.

Suswanto menceritakan, saat itu dirinya secara kebetulan keluar rumah dan memandang ke arah Gunung Merapi. Saat itulah dia melihat gumpalan awan mirip sosok Petruk. “Lalu saya ambil kamera dan memfotonya. Awalnya hanya iseng, tapi kemudian hasil gambarnya mengejutkan,” ujarnya di Magelang, Senin (1/11/2010).

Disebutkan, awan di atas puncak Merapi itu membentuk pola kepala Petruk dengan hidung panjang dan kuncir rambut melengkung ke atas. Sosoknya menghadap ke arah Selatan, yaitu Yogyakarta. Dari depan rumah Suswanto ke puncak Merapi sekira 13 kilometer.

Bagi masyarakat di Lereng Merapi sosok Petruk memiliki mitos dan misteri sendiri. Mereka menyakini Gunung Merapi dikuasai sosok gaib, yaitu Mbah Petruk. Sejumlah warga yang melihat hasil jepretan Suswanto menyakini bahwa gambar tersebut mirip sosok Petruk, sang penunggu Merapi.

Mereka menduga, Petruk memperlihatkan diri sebagai tanda bakal ada bencana besar di Gunung Merapi. Mbah Sihur, (54) warga Desa Gaten, Desa Ketunggeng, Srumbung, menyatakan munculnya awan berbentuk kepala Petruk menyakini sebagai peringatan bagi warga sekitar Merapi agar menyingkir. “Dengan melihat arahnya yang ke selatan sudah terbukti yang parah terkena letusan Merapi adalah Yogya,” ujarnya.

Mbah Sihur menyakini Mbah Petruk bersemayam di dalam kawah Merapi. Kepercayaan tentang Petruk tak lepas dari sejarah peralihan Hindu Majapahit ke Islam Demak. Masyarakat sekitar Merapi menyakini Petruk sebagai sosok sabdo palon lolo gendong yaitu penasihat Raja Majapahit Barawijaya V.

Di akhir masa kejayaan Majapahit dan masuknya Demak, Brawijaya V memilih berdiam di Gunung Lawu yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hal ini dilakukan karena dia menolak masuk Islam.

Maka sabdo palon pun memilih mengikuti jajak sang raja, hanya saja dia tidak ikut ke Gunung Lawu tapi ke Gunung Merapi sebagai tampat tinggalnya. Sebagai peringatan terhadap lawan-lawan politiknya yang tengah berkuasa saat itu, dia mengangkat sumpah bahwa kelak akan menagih janji penguasa negeri tentang amanahnya menyejahterakan rakyat.

Masyarakat Lereng Merapi menyakini bahwa letusan gunung teraktif di Indonesia sejak tanggal 26 Oktober lalu merupakan peringatan bahwa penguasa negeri ini telah lalai menjalankan amanah mensejahterakan rakyat. “Jadi dia marah dan menagih janji penguasa,” tandasnya.

Inilah Foto atau Gambar awan di atas gunung Merapi yang diduga menyerupai petruk !



Anehnya, Awan Bergambar Petruk di Atas Letusan Gunung Merapi


Sebuah fenomena aneh muncul sebelum meletusnya Gunung Merapi pada 26 Oktober lalu. Awan di atas Gunung Merapi membentuk gambar mirip kepala Petruk, salah satu tokoh dalam dunia pewayangan.

Peristiwa aneh tersebut berhasil diabadikan Suswanto (43), warga Desa Sudimoro, Pucang Anom, Kecamatan Srumbung, Magelang, Jawa Tengah, dengan kamera miliknya. Awan mirip sosok Petruk itu terlihat pada Selasa 26 Oktober sekira pukul 17.00 WIB.

Suswanto menceritakan, saat itu dirinya secara kebetulan keluar rumah dan memandang ke arah Gunung Merapi. Saat itulah dia melihat gumpalan awan mirip sosok Petruk. “Lalu saya ambil kamera dan memfotonya. Awalnya hanya iseng, tapi kemudian hasil gambarnya mengejutkan,” ujarnya di Magelang, Senin (1/11/2010).

Disebutkan, awan di atas puncak Merapi itu membentuk pola kepala Petruk dengan hidung panjang dan kuncir rambut melengkung ke atas. Sosoknya menghadap ke arah Selatan, yaitu Yogyakarta. Dari depan rumah Suswanto ke puncak Merapi sekira 13 kilometer.

Bagi masyarakat di Lereng Merapi sosok Petruk memiliki mitos dan misteri sendiri. Mereka menyakini Gunung Merapi dikuasai sosok gaib, yaitu Mbah Petruk. Sejumlah warga yang melihat hasil jepretan Suswanto menyakini bahwa gambar tersebut mirip sosok Petruk, sang penunggu Merapi.

Mereka menduga, Petruk memperlihatkan diri sebagai tanda bakal ada bencana besar di Gunung Merapi. Mbah Sihur, (54) warga Desa Gaten, Desa Ketunggeng, Srumbung, menyatakan munculnya awan berbentuk kepala Petruk menyakini sebagai peringatan bagi warga sekitar Merapi agar menyingkir. “Dengan melihat arahnya yang ke selatan sudah terbukti yang parah terkena letusan Merapi adalah Yogya,” ujarnya.

Mbah Sihur menyakini Mbah Petruk bersemayam di dalam kawah Merapi. Kepercayaan tentang Petruk tak lepas dari sejarah peralihan Hindu Majapahit ke Islam Demak. Masyarakat sekitar Merapi menyakini Petruk sebagai sosok sabdo palon lolo gendong yaitu penasihat Raja Majapahit Barawijaya V.

Di akhir masa kejayaan Majapahit dan masuknya Demak, Brawijaya V memilih berdiam di Gunung Lawu yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hal ini dilakukan karena dia menolak masuk Islam.

Maka sabdo palon pun memilih mengikuti jajak sang raja, hanya saja dia tidak ikut ke Gunung Lawu tapi ke Gunung Merapi sebagai tampat tinggalnya. Sebagai peringatan terhadap lawan-lawan politiknya yang tengah berkuasa saat itu, dia mengangkat sumpah bahwa kelak akan menagih janji penguasa negeri tentang amanahnya menyejahterakan rakyat.

Masyarakat Lereng Merapi menyakini bahwa letusan gunung teraktif di Indonesia sejak tanggal 26 Oktober lalu merupakan peringatan bahwa penguasa negeri ini telah lalai menjalankan amanah mensejahterakan rakyat. “Jadi dia marah dan menagih janji penguasa,” tandasnya.

Inilah Foto atau Gambar awan di atas gunung Merapi yang diduga menyerupai petruk !



Inilah Daftar 22 Gunung Api yang Perlu di Waspadai

Gunung Merapi sudah meletus. Hingga kini status awas masih disandang gunung tersebut. Namun, selain Merapi, ternyata masih ada 21 gunung api di Indonesia yang berstatus waspada. Hal ini dikatakan Kepala Badan Geologi R. Sukhyar ketika ditemui baru-baru ini di Bandung, Jawa Barat.

Menurut Sukhyar, penetapan status normal ke waspada menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas di gunung api tersebut. Namun, bukan berarti semua gunung tersebut akan meletus. Ini berbeda dengan anak Gunung Krakatau yang terus mengeluarkan letusan kecil, meski berstatus waspada. Hal ini terjadi karena karakteristik Krakatau memang begitu.

Khusus untuk Krakatau, kata Sukhyar, pihaknya sudah merekomendasikan agar gunung tersebut jangan dulu disinggahi. Bahkan para nelayan juga diimbau untuk tidak mendekat dalam radius satu kilometer dari pantai Gunung Krakatau.

Berikut data di Badan Geologi Kementerian ESDM terkait gunung api yang berstatus di atas normal:

1. Seulawah Agam (NAD) dengan status waspada

2. Sinabung (Sumatra Utara) dengan status waspada

3. Talang (Sumatra Barat) dengan status waspada

4. Kaba (Bengkulu) dengan status waspada

5. Kerinci (Jambi) dengan status waspada

6. Anak krakatau (Lampung) dengan status waspada

7. Papandayan (Jawa Barat) dengan status waspada

8. Slamet (Jawa Tengah) dengan status waspada

9. Bromo (Jawa Timur) dengan status waspada

10. Semeru (Jawa Timur) dengan status waspada

11. Batur (Bali) dengan status waspada

12. Rinjani (NTB) dengan status waspada

13. Rokatenda (NTT) dengan status waspada

14. Sangeang Api (NTB) dengan status waspada

15. Egon (NTT) dengan status waspada

16. Soputan (Sulawesi Utara) dengan status waspada

17. Lokon (Sulawesi Utara) dengan status waspada

18. Gamalama (Maluku Utara) dengan status waspada

19. Dukono (Maluku Utara) dengan status waspada

20. Ibu (Maluku Utara) dengan status siaga

21. Karangetang (Sulawesi Utara) dengan status siaga

22. Merapi (DIY dan Jawa Tengah) dengan status awas

Inilah Daftar 22 Gunung Api yang Perlu di Waspadai

Gunung Merapi sudah meletus. Hingga kini status awas masih disandang gunung tersebut. Namun, selain Merapi, ternyata masih ada 21 gunung api di Indonesia yang berstatus waspada. Hal ini dikatakan Kepala Badan Geologi R. Sukhyar ketika ditemui baru-baru ini di Bandung, Jawa Barat.

Menurut Sukhyar, penetapan status normal ke waspada menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas di gunung api tersebut. Namun, bukan berarti semua gunung tersebut akan meletus. Ini berbeda dengan anak Gunung Krakatau yang terus mengeluarkan letusan kecil, meski berstatus waspada. Hal ini terjadi karena karakteristik Krakatau memang begitu.

Khusus untuk Krakatau, kata Sukhyar, pihaknya sudah merekomendasikan agar gunung tersebut jangan dulu disinggahi. Bahkan para nelayan juga diimbau untuk tidak mendekat dalam radius satu kilometer dari pantai Gunung Krakatau.

Berikut data di Badan Geologi Kementerian ESDM terkait gunung api yang berstatus di atas normal:

1. Seulawah Agam (NAD) dengan status waspada

2. Sinabung (Sumatra Utara) dengan status waspada

3. Talang (Sumatra Barat) dengan status waspada

4. Kaba (Bengkulu) dengan status waspada

5. Kerinci (Jambi) dengan status waspada

6. Anak krakatau (Lampung) dengan status waspada

7. Papandayan (Jawa Barat) dengan status waspada

8. Slamet (Jawa Tengah) dengan status waspada

9. Bromo (Jawa Timur) dengan status waspada

10. Semeru (Jawa Timur) dengan status waspada

11. Batur (Bali) dengan status waspada

12. Rinjani (NTB) dengan status waspada

13. Rokatenda (NTT) dengan status waspada

14. Sangeang Api (NTB) dengan status waspada

15. Egon (NTT) dengan status waspada

16. Soputan (Sulawesi Utara) dengan status waspada

17. Lokon (Sulawesi Utara) dengan status waspada

18. Gamalama (Maluku Utara) dengan status waspada

19. Dukono (Maluku Utara) dengan status waspada

20. Ibu (Maluku Utara) dengan status siaga

21. Karangetang (Sulawesi Utara) dengan status siaga

22. Merapi (DIY dan Jawa Tengah) dengan status awas

Minggu, 31 Oktober 2010

Hari Ini, Gunung Merapi Keluarkan Wedhus Gembel 4 Kali

Hasil pemantauan instrumental dan visual menunjukkan aktivitas gunung Merapi masih tinggi. Bahkan, pada hari ini dari pukul 00.00 sampai 18.00 WIB, gunung Merapi telah mengeluarkan empat kali awan panas yang kerap disebut wedhus gembel.

Karena itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi tetap menetapkan status gunung Merapi masih dalam status awas (level empat).

Berdasarkan pemantauan sementara dari pukul 00.00-18.00 WIB, seperti ditulis dalam akun twitter Staf Khusus Presiden Bidang Bencana Alam, Andi Arief, telah terjadi guguran sebanyak 149 kali, Multiphase 30 kali, gempa vulkanik 3 kali, gempa Tektonik 3 kali, Low Frekuensi 17 kali, serta awan panas 4 kali.

Awan panas ini kerap disebut wedhus gembel karena menyerupai bulu domba itu. Bukan hanya panas, 'wedhus gembel' ini memiliki kecepatan gerak hingga 200 kilometer per jam.

Sedangkan, berdasarkan pengamatan yang dilakukan pukul 06.00-12.00 WIB tadi siang, aktivitas kegempaan relatif menurun. Sampai Pukul 12:00 WIB, gempa guguran masih mendominasi aktivitas Gunung Merapi tercatat 93 kali, gempa MP tercatat 22 kali, sedangkan gempa vulkanik tidak terjadi dan awan panas juga tidak nampak.

"Gempa low frequency menunjukkan peningkatan mencapai 17 kali, yang menunjukkan bahwa adanya aktivitas gas, pasca puntahan awan panas di lereng G. Merapi," kata Surono tadi siang.@Vivanews